Batik Mega Mendung karya Julien Macdonald

Batik Mega Mendung memang tiada habisnya, motif batik khas Cirebon ini memikat banyak desainer tanah air dan dunia. Salah satunya desainer Julien Macdonald.

Julien tidak menyebut corak tersebut sebagai Mega Mendung. Ia hanya mengatakan bahwa kreasinya terinspirasi dari desain tato cetak Asia, yang ia sebut sebagai tato naga. Namun banyak yang menilai sebenarnya bukan tato Jepang yang ia tampilkan dalam beberapa gaun, melainkan batik Mega Mendung khas Cirebon.

Bagi orang awam, mungkin print awan warna biru yang ia tampilkan terlihat seperti lukisan khas Jepang, namun tidak diragukan lagi bahwa print tersebut adalah motif batik Mega Mendung khas Cirebon. Dalam koleksinya, motif batik Cirebon ini dibentuk menjadi 4 item yakni; gaun halter model bias-cut, setelan suit, rompi, hingga dress putih aplikasi geometris.

Tak hanya memikat Julien. Corak Mega Mendung juga pernah dijadikan cover sebuah buku batik terbitan luar negeri berjudul ‘Batik Design’, karya seorang berkebangsaan Belanda bernama Pepin van Roojen.Pikiran Julian tampaknya melayang ke China saat menyebut sentuhan Asia pada karyanya. Mungkin ada benarnya. Menilik sejarah batik Mega Mendung memang selalu mengarah pada kedatangan bangsa China ke wilayah Cirebon di masa lalu. Menurut filosofi China, awan melambangkan dunia atas yang merupakan gambaran dunia luas, bebas, dan transidental.

Leave a comment